Arulagvi

Selasa, 18 Oktober 2011

Knocking atau ngelitik Knocking atau di Indonesia terkenal dengan sebutan ngelitik adalah waktu pengapian atau pembakaran yang tidak pas, mungkin lebih cepat atau mungkin lebih lambat. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus kita hindari. Maaf jika artikel saya ini tidak menjelaskan tentang mesin kendaraan konvensional karena terlalu sering dijelaskan media sebelumnya.
ilustrasi terjadinya knocking & pre-ignition Mesin modern mungkin bagi anda terlihat lebih rumit dan kompleks. Pada kenyataannya mesin modern mempermudah dan membuat semua lebih efisien. Beberapa peranti seperti karburator, pengapian konvensional (distributor) yang didalamnya masih menggunakan platina sudah digantikan fungsinya oleh sensor-sensor seperti engine speed sensor, throttle position sensor, inlet manipol pressure sensor, Knocking sensor, oxygen sensor dan lain sebagainya. Semua sensor mengumpulkan data untuk dikirim ke ECU dan diproses supaya semua berjalan dengan semestinya. Knocking disebabkan oleh banyak sebab seperti: - Penyetelan timing advance yang belum pas, dalam kasus ini celah busi juga sangat mempengaruhi timming advance. Maka dari itu pastikan celah busi sesuai dengan rekomendasi pabrik baru melakukan penyetelan timing advance. - Kualitas bahan bakar yang buruk. Perlu diketahui mesin-mesin modern sudah di set performa maksimal dengan kompresi tinggi. Maka untuk mendukung kinerja mesin sempurna dibutuhkan bahan bakar yang baik dan ber-oktan tinggi sesuai yang ditetapkan pabrik. Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit. - Kerak karbon dalam ruang bakar. Salah satu penyebab timbunan kerak bahan bakar adalah buruknya kuwalitas bahan bakar atau mungkin pemakaian treatment. Umumnya mesin modern mengalami kasus ini, pemakaian bahan bakar yang sesudah sesuai dengan angka oktannya tetapi pemakaian tempuh yang lama untuk beberapa brand di Indonesia bisa menyebabkan timbunan karbon. Timbunan karbon di dalam ruang mesin atau piston akan membara pada suhu kerja mesin. Bara karbon bisa menyulut api campuran udara dan bahan bakar dengan sendirinya tanpa pemercikan bunga api busi.
Perhatikan gambar piston diatas menununjukan karbon yang menempel, gambar ilustrasi dibawahnya menunjukan begitu mudahnya campuran bahan bakar terbakar dengan sendirinya sebelum busi mempercikan bunga api. - Cara mengemudi yang salah. Yang dimaksud disini seperti pemakaian gigi tinggi pada kecepatan rendah sehingga mesin sangat terbeban. Untuk kasus ini mobil dengan gearbox otomatis juga bisa terjadi bahkan mungkin akan lebih banyak terjadi. Mobil dengan gearbox otomatis akan sangat jarang mangalami putaran tinggi dikarenakan sering digunakan di perkotaan (stop & go). Mesin yang jarang mengalami putaran tinggi akan sangat memungkinkan untuk menambah kotoran atau kerak karbon didalam ruang bakar. - Suhu udara atau mesin yang tinggi. Suhu udara yang tinggi mengurangi kepadatan udara yang masuk kedalam ruang bakar sehingga pengurangan jumlah oksigen & campuran yang bisa dibakar, ini berarti pengurangan energy atau tenaga. Suhu mesin yang lebih tinggi dari yang di rekomendasikan juga bisa menyebabkan knocking karena bisa membuat campuran udara dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya tanpa dinyalakan busi. Jadi pada intinya knocking merupakan salah satu gangguan pada mesin. bunyi ketukan sekali pada mesin tidak banyak berpengaruh terhadap kinerja mesin. akan tetapi bila bunyi itu sering muncul maka mempercepat kerusakan mesin. Solusi yang tepat untuk menangani masalah ini adalah dengan mengembalikan atau melakukan penyetelan mesin ke kondisi terbaik (standar pabrik). mungkin bagi anda yang masih awam alangkah baiknya anda segera mengkonsultasikan masalah ini kepada mekanik atau bengkel langganan anda. pekerjaan yang harus dilakukan jika kondisi mesin belum begitu parah adalah dengan tune-up, penyetelan klep, pembersihan ruang bakar dengan engine conditioner, penyetelan advance timing sampai penyetelan emisi gas buang. jika kondisinya sudah parah maka harus dilakukan over haull. Berikut ini cara-cara untuk mengatasi detonasi : • Menggunakan bahan bakar dengan angka octan yang tinggi. • Menaikkan temperatur udara dan tekanan pada saat awal injeksi. • Mengurangi jumlah injeksi pada saat awal injeksi. • Menaikkan temperatur pada ruang bakar (khusus pada daerah injeksi)
• Diagram siklus termodinamika sebuah mesin diesel ideal. Urutan kerja mesin diesel berurutan dari nomor 1-4 searah jarum jam. Dalam siklus mesin diesel, pembakaran terjadi dalam tekanan tetap dan pembuangan terjadi dalam volume tetap. Tenaga yang dihasilkan setiap siklus ini adalah area di dalam garis siklus. Busi merupakan suatu sarana atau alat bagian dari sebuah sistem pengapian pada motor bakar yang digunakan untuk menghasilkan energi percikan bunga api dan kemudian percikan ini digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder pada akhir langkah kompresi pada sebuah siklus motor bakar. Pemakaian busi yang tepat pada mesin akan memberikan performa mesin yang lebih baik, namun dalam pemakaiannya, kita harus memperhatikan beberapa faktor di bawah ini : 1. Suhu lingkungan tempat mesin itu berada. Sepeda motor dalam iklim panas dan dingin memberikan radiasi panas berbeda kepada mesin. 2. Besarnya kapasitas silinder mesin. Mesin dengan kapasitas silinder besar akan memberikan panas berlebih dari pada mesin CC kecil. 3. Besarnya perbandingan kompresi serta tekanan kompresi mesin. Semakin besar rasio kompresi atau perbandingan kompresi mesin akan memberikan panas lebih banyak dari pada mesin dengan rasio kompresi rendah. Busi Panas •busi panas adalah busi yang memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendinginan lebih lambat dari busi standarnya. •busi panas ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar tinggi, bila temperatur ruang bakar mencapai sekitar 850 derajad celcius, maka akan terjadi proses "pre ignition", dimana bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api. •"pre ignition" ini adalah proses yang tidak diharapkan dalam siklus pembakaran motor 4 langkah tipe "spark engine" atau mesin dengan penyalaan busi. •kondisi terjadinya pre ignition ini bisa dikatakan "over heating" (pemanasan extrem). •terjadinya pre ignition ini dapat merusak kinerja dari piston, valve, connecting rod, bahkan crankshaft atau poros engkol. •warna yang tampak pada busi bila terjadi pre ignition adalah putih pucat, bahkan dalam kondisi terburuk busi bisa meleleh. Busi Dingin •busi dingin adalah busi yang memiliki kemampuan menyerap serta melepas panas kepada sistem pendingin lebih baik atau lebih cepat daripada busi standarnya. •busi dingin ini tidak diharapkan bekerja pada temperatur ruang bakar yang rendah. Jika temperatur ruang bakar terlalu rendah hingga dibawah 400 derajad celcius, maka akan terjadi proses "carbon fouling", dimana bahan bakar tidak mampu terbakar habis bahkan gagal pembakaran sehingga bahan bakar tadi akan menumpuk pada busi. •apabila suhu ruang bakar semakin rendah, maka terjadi "miss fire" atau ketidakmampuan busi membakar bahan bakar akibat suhu mesin tidak ideal. •penumpukan endapan karbon ini semakin semakin lama akan menyebabkna tumpukan kerak karbon yang lama kelamaan menjadi keras dan akibatnya menjadi sumber panas kedua (arang) setelah busi dan hal inilah juga yang menyebabkan gejala "detonasi" atau "knocking" atau ledakan kedua setelah busi memercikkan bunga api. •gejala "detonasi" ini adalah proses pembakaran yang tidak diharapkan untuk mesin "spark engine". Detonasi ini dapat menyebabkan kerusakan pada piston. •terjadinya "carbon fouling" ini dapat mempercepat umur pakai busi. •warna yang tampak pada busi bila terjadi "carbon fouling" adalah hitam kering. Memilih tingkat panas busi dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa faktor yang paling dominan dalam memilih tingkat panas busi adalah 1. Suhu lingkungan tempat mesin atau sepeda motor anda berada. 2. Besarnya kapasitas silinder (CC) 3. Besarnya rasio kompresi dan tekanan kompresi 4. Desain high performance & high speed engine Mesin yang dirancang untuk kebutuhan balap, kompetisi sangat direkomendasikan memakai busi dingin. Pemakaian busi panas akan menyebabkan pre ignition, detonasi berat yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada katub, piston, connecting rod dan crankshaft.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar